Selamat Datang di Website Gerakan Mahasiswa Pemuda Indonesia (GMPI) Korda Sulawesi Utara
 

Kamis, September 11, 2014

PEMILIHAN KEPALA DAERAH MELALUI DPRD, MASIHKAH RAKYAT BERDAULAT ?

0 komentar
Demokrasi
Ilustrasi
Oleh : Pengasihan Susanto Amisan, Jurnalis Sulut 

Manuver politik yang dilakukan beberapa partai politik yang tergabung dalam koalisi Merah Putih, untuk mengembalikan model Pemilihan kepala daerah (Pilkada) oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan tidak lagi secara langsung oleh rakyat, seperti yang terjadi pada era pemerintahan Presiden Soeharto (rezim Orde Baru), mulai menimbulkan sikap pro dan kontra di kalangan elit politik di daerah, termasuk masyarakat pada umumnya selaku pemegang kedaulatan. 

Banyak yang setuju model pilkada kembali dilakukan oleh DPRD, terutama barisan pendukung koalisi Merah Putih. Dengan argumentasi alasan untuk menghemat uang negara, yang selama beberapa tahun terakhir ini banyak terserap untuk tahapan Pilkada. Juga sebagai sarana meminimalisir konflik sosial antar kelompok yang sering timbul pasca pilkada, termasuk juga meminimalisir tindak pidana korupsi yang acap kali dilakukan oleh para elit partai berkuasa untuk biaya politik dalam suatu pilkada. 
Read more...

Senin, Januari 28, 2013

Hanya Dihadiri 10 Anggota, DPRD Mitra Tetap Gelar Rapat Paripurna

0 komentar
TRIBUNMANADO.CO.ID, RATAHAN - Meskipun belum capai kurom, karena hanya dihadiri oleh sepuluh orang anggota, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), tetap menggelar Rapat Paripurna tentang tutup masa persidangan 2012 dan buka masa persidangan 2013, Jumat (18/1) siang.

Pantauan Tribun Manado, dari total 25 anggota DPRD Mitra, yang tampak hadir di dalam ruang sidang hanya 10 orang anggota, sudah termasuk dua pimpinan DPRD yakni Delly Mokalow dan Katrien Mokodaser.

Anehnya, anggota DPRD yang menandatangani daftar hadir justru berjumlah 13 orang, sehingga rapat paripurna tersebut memenuhi korum. "Sesuai dengan daftar hadir yang ada, dari 25 anggota dewan terhormat, 13 diantaranya sudah bertanda tangan, maka sidang telah mencapai korum," kata Delly Mokalow, Wakil Ketua DPRD yang menjadi pimpinan rapat paripurna tersebut. (tos)
Read more...

Mahasiswa Calon Penerima Beasiswa Ancam Demo Pemkab Mitra

0 komentar
TRIBUNMANADO.CO.ID, RATAHAN – Gara-gara tak kunjung disalurkan, sejumlah mahasiswa asal kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), yang terdaftar sebagai calon penerima beasiswa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mitra, mengancam akan kembali menggelar aksi demo. Pasalnya, memasuki hari kelima di tahun baru 2013, penyaluran dana beasiswa 2012 tersebut belum juga jelas.

Rencana aksi demo tersebut, menurut beberapa mahasiswa yang namanya enggan diberitakan, sangat beralasan, karena janji akan mencairkannya pada antara Natal dan Tahun Baru, tak terwujud. “Kami akan kembali melakukan aksi demo di kantor Bupati, karena janji yang lalu tak dilaksanakan. Tuntutan kami adalah salurkanlah beasiwa itu kepada mahasiswa penerima, jangan dipermainkan,” ujar sumber Minggu (06/01).

Seperti diketahui, pada Kamis (27/12) lalu, sedikitnya ada ratusan mahasiswa calon penerima beasiswa Pemkab Mitra, menggelar aksi demo pertama di kantor Bupati Mitra. Meskipun pada saat itu Pemkab telah berjanji akan segera mencairkan beasiswa tersebut, namun hingga tahun 2012 berlalu, beasiswa tersebut belum juga dicairkan, maka dari itu mereka akan kembali mempertanyakannya masalah tersebut kepada pemkab.

Saat demo pertama, Asisten III Sekretariat Daaerah (Setda) Mitra, Ir Elly Sangian sempat memberi penjelasan bahwa pembayaran beasiswa 2012 sementara berproses dan akan direalisasikan Jumat (28/12), usai pengesahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2012 di Pemerintah Provinsi. “Yang pasti anggaran 1,2 Miliar sudah disiapkan untuk membayar beassiwa bagi 417 mahasiswa,” kata Sangian beberapa waktu lalu. (tos) 

sumber : http://manado.tribunnews.com/2013/01/07/mahasiswa-calon-penerima-beasiswa-ancam-demo-pemkab-mitra
Read more...

Senin, Mei 28, 2012

"Saya mencintai Pancasila untuk itu saya mengkritisi isi dalam Pancasila".

0 komentar
"Saya Mencintai Pancasila, Namun Sangat Mengkritisi Implementasinya"
 Oleh : Zenith Anaada

Carut marut kehidupan bangsa tidak lepas dari hilangnya nilai-nilai moralitas, dan hilangnya kehidupan Toleransi antar sesama bangsa. "Saya Mencintai Pancasila Untuk itu saya mengkritisi isi dalam Pancasila". Terutama sila pertama yang medasari 4 sila dalam Pancasila. " Ketuhanan Yang Maha Esa" dalam setiap kehidupan berbangsa perlu adanya agama sebagai landasan untuk mempertahakan keimanan dan keyakinan terhadap TUHAN YME, namun, saya berpikir kembali apakah kalimat dalam sila pertama ini pantas untuk kehidupan Bangsa? Apakah kalimat ini berbau kompromi terhadap segenap pendiri bangsa pada waktu itu? Ataukah kalimat ini sebagai kalimat Yang mengandung unsur pemakasaan yang mengindahkan kebebasan berkeyakinan yang dilindungi UUD 1945 Pasal 29 ayat 2 yang dimana Pasal 29 : Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
Read more...
 
GMPI KORDA SULUT © CopyRight2011 GMPI KORDA SULUT Website Design. oleh Andre Sulung