Kemiskinan di Tengah Kelimpahan
Oleh Zenith Marx Anaada
(Ketua GMPI Korcab Manado)
Zenith Anaada |
Pola gerak dalam pereokonomian bangsa digerakan oleh para pemilik modal (si kaya) dan si miskin menjadi buruh dengan gaji yang rendah, ketimpangan dalam pereokonomian adalah suatu kencenderungan yang membawa kepada situasi tertentu yaitu ciri khas dalam kapitalisme " kemiskinan di tengah kelimpahan" atau lebih tepatnya, krisis produksi yang berlebihan ditengah konsumsi yang terlalu rendah'' Marx Dalam Das Kapital.
Si kaya dapat membeli mobil dengan harga yang cukup besar yang mungkin buat si miskin harga milliaran sampai matipun tidak dapat membelinya, konsumen mobil mewah mulai dari pengusaha, dan bahkan para pejabat wakil rakyatpun tidak tanggung-tanggung mengeluarkan uang milliaran rupiah untuk satu mobil mewah, itupun kelihatan ketika dalam pembahasan anggaran para wakil rakyat dan pemerintah hanya membahas tetang kendaraan dinas yang harganya cukup wah!! dengan dalil bahwa kendaraan dinas dipakai untuk keberlangsungan kinerja kerja yang lebih efektif agar pelayanan publikpun akan lebih terarah kepada kesejahtraan masyarakat.
sementara si kaya dengan kesibukannya membeli mobil mewah, dilain sisi kehidupan masyarakat yang terisolasi hanya mampu bertahan hidup dengan gaji seadanya, membiayai keluarga hanya untuk makan, masyarakat miskinpun tak terbendung banyaknya, kemelaratan hidup membuat rakyat semakin menjadi-jadi dengan menghalalkan segala cara untuk bertahan hidup, banyak kasus dalam catatan hukum dan kriminal mencatat perbuatan-perbuatan yang dillakukan seperti mencuri, membunuh, merampas itu semua dilakukan oleh orang-orang yang tak beruang, dengan alasan mereka melakukan hal itu semata-mata untuk mendapat uang sebagai pemenuhan kebutuhan, di samping itu ada kasus yang dilakukan hampir setiap harinya tidak lepas dari persoalan moral, seperti yang dilakukan kaum hawa dengan menjual kehormatannya kepada laki-laki yang haus nafsu birahi dengan dalil himpitan ekonomi.
inilah potret Indonesia "kemiskinan ditengah kelimpahan" si kaya dengan kelimpahannya dan si miskin dengan kemelaratan hidupnya. dan dari semuanya itu hukum berlaku tidak adil kepada si miskin dan berpihak kepada si kaya. (*)
0 komentar:
Posting Komentar